Property sebagai penunjang keberhasilan misi, visi, tujuan suatu institusi memerlukan penanganan yang serius. Hal ini karena apa yang dilakukan untuk mencapai maksud tersebut akan memerlukan segala sarana yang dimiliki. Sebagai contoh, untuk menunjang target penjualan produk, perlu sarana dari mesin-mesin produksi, pergudangan, alat angkut, pembuangan limbah, onderdil, dan lain sebagainya. Salah satu saja dari sarana tidak berfungsi, dapat berakibat fatal.
Untuk menghindari akibat yang tidak diinginkan, sudah semestinya perlakuan terhadap asset-asset perusahaan lebih perlu dioptimalkan. Salah satunya adalah pemeriksaan rutin terhadap asset yang sudah rusak dan usang untuk kemudian perlu diperbaiki atau diganti.
Dalam hal perlu penggantian, perlu difikirkan effesiensi dan efektivitasnya. Apakah dengan digantinya alat tersebut lebih besar biaya dari pada hasil kerja alat itu sendiri, ataukah justru merugikan. Apabila dipertimbangkan penggantian asset ternyata tidak efesiensi dan tidak efektif, maka pemeliharaan asset harus seoptimal mungkin hingga umur ekonomis asset lebih panjang dari seharusnya.
